Jumat, 24 Juni 2011

agamaku

variasi keyakinan dan berderet rentetan nama terpampang disecarik kertas
beragam pilihan tertuang disana
sejarah keyakinanku berbeda dengan keyakinanmu
cara ini itu pun tak bisa disamakan
ini milikku, niatku, pendirianku berpijak di dunia yang kejam ini
segi ibadat pun tak ada yang sama
kutanam namaNya disanubari kekal ini

nikmati ini

hembusan nafas terbuang panjang
menghirup kembali melalui celah-celah bibir
terasa menyegarkan saat semakin ke dalam den menyempit
kepuasan akan menghampiri disaat terbuang
beragam nama dan ukuran ditampilkan pada lubusnya
bau yang tak sedap berbeda dengan kesedapan rasamu
bercampur aroma sampah pun aku tetap menerimamu
kenikmatan sedunia saat kugenggam

jalani saja

kemana kehidupan membawa kita?
berbicara tentang realita dunia
tak semudah dijalani bilamana melihat dengan pupil telanjang
perasaan dan hatila senantiasa bersatu tuk menemukannya
luruskan dan tetapkan pendirian atas banyaknya pilihan
tidak sedikit diantara kita bingung memilih
keadaan menyempitkan pikiran atas banyaknya waktu terbuang
ikuti alurnya bila tersesat diantara banyaknya cabang
tak ada keterlambatan untuk berjuang

Senin, 28 Maret 2011

Hadapi yang sulit

tetapkan pijakan pendirian dikeseriusan
lurus bertapak pada alurnya
bengun berdiri berlari tertawa
perumpamaan kosakata duniawi banyak terdengar
sulit bukannya keras
permudah niat dengan api di sanubari

Bukan akhir

Bak kiamat saat kabar itu masuk ketelinga
tak terkira jantung terhenti tertahan
keseriusan hanya jadi abu semilir belaka
terbuang sudah sketsa masa depan yang terlanjur terangkai
tertatih tuk bangun melawan kektidakmudahan problema
titik-titik kecil tertuang semakin terang pada etalasenya
ini baru dimulai, ini bukan akhiran

Berikan hak pada kebenaran

bingung kami apa maksudnya
jangan dilempar dan ditendang persoalan yang terungkap
kalian kira kami bodoh menanggapinya
bagai keledai ditendang kau kira itu kami?
walau derajat kita terlihat berbeda, sandang yang kita kenakanpun tak sama
tapi dimata Sang pencipta kita tak ada beda
tampilkan gambaran untuk hak kami
kau mencatat peraturan ini itu
tetapi kau juga melenceng
binatang apa yang cocok untuk dirimu
bualan omong kosong tertuang di selembar kertas mejamu
dengan itu kau bisa mengatur
anjing jalanan pejabat berotak kampret layaknya tertulis dijidatmu!

Terakhir memilih

belum bisa aku memilih pilihan yang tertera
belum juga bisa aku memutuskan ini dan itu saat itu muncul seketika
kau sudah memilih pilihan untukmu
inginku kiat menyusul kau didepan anganku
tak inin ada luka saat pilihanku timbul
kabar duka tak mau kudengar
keedoisan dan ketamakanku membuatku hancur
ampuni aku menerlibatkanmu
tiap matahari terbit, pertanyaanmu menerjangku
aku tak bisa memilih saat ini, walau batinku mengarah abstrak
retak sesuatu yang sangat penting untukku saat pilihanmu terungkap
aku menginginkan kesetaraan di tawaku
aku tak ingin tiada kau di dukaku
belum terbiasa aku kau lepas
mimikmu menari dipikiranku
aku akan mencarimu saat kusep